Rabu, 09 Agustus 2023

Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Manusia

 

Cara Alami Menjaga Kesehatan Pencernaan



Organ pencernaan harus dijaga untuk mewujudkan hidup yang lebih sehat. Bagaimana cara memelihara organ pencernaan?Siapa pun dapat mengalami berbagai gejala pencernaan yang sesekali mengganggu. Misalnya, nyeri perut, asam lambung berlebih, maag, mual, konstipasi, hingga diare.

Ketika berbagai gejala ini sering terjadi, tentu akan mengganggu aktivitas dalam keseharian Anda. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara memelihara organ pencernaan agar masalah di atas tidak terjadi pada Anda.

Selengkapnya, simak ulasannya berikut ini.

1. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Di zaman modern, makanan mengalami begitu banyak pemrosesan yang mampu meningkatkan risiko gangguan pencernaan.

Mengonsumsi diet rendah pengawet, lemak trans, serta pemanis buatan dapat memperbaiki pencernaan dan melindungi dari gangguan pencernaan.

2. Konsumsi Cukup Serat

 Gerakan usus akan rutin dan tidak terhambat apabila Anda mengonsumsi diet tinggi serat. Serat terbagi menjadi 3, yakni serat larut air, serat tidak larut air dan prebiotik.

Serat larut air ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian dan oats, sedangkan serat tidak larut air dapat ditemukan di dalam sayur dan gandum utuh.

Prebiotik banyak ditemukan dalam berbagai buah, sayuran, dan akan dicerna oleh bakteri baik dalam usus, sehingga mengurangi risiko peradangan usus.

3. Perbanyak Lemak Sehat

Konsumsilah lemak sehat yang cukup akan membantu penyerapan beberapa nutrisi yang larut dalam lemak, salah satunya Omega-3.

Omega-3 mampu yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, serta beberapa kacang-kacangan mampu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko peradangan usus.

4. Cukupi Kebutuhan Cairan

Apabila Anda kekurangan minum air putih, BAB tidak akan lancar setiap harinya. Ini nantinya akan menyebabkan konstipasi.

Cukupi kebutuhan cairan dengan mengurangi minuman berkafein dan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran berkadar air tinggi.

Contoh makanan yang dapat melancarkan dan menyehatkan pencernaan, antara lain timun, melon, tomat, seledri, dan stroberi.

5. Kelola Stres

Ketika tubuh dalam keadaan stres, hal ini berpengaruh terhadap pencernaan. Berhubungan dengan peradangan usus, konstipasi, bahkan diare.

Mengurangi stres dengan meditasi dan latihan relaksasi telah menunjukkan perbaikan gejala gangguan pencernaan.

6. Makan dengan Khusyuk

Hentikan segala aktivitas ketika Anda butuh makan. Segala aspek makanan seperti tekstur, suhu, dan rasa akan lebih Anda ketahui ketika tidak menyambi makan bersama aktivitas lain.

Misalnya, bermain gawai, menonton, dan bermain. Dengan demikian, gangguan pencernaan seperti kembung dan maag akan jarang terjadi.

7. Kunyah Makanan dengan Baik

Mengunyah makanan akan membuatnya lebih mudah dicerna. Ketika mengunyah, kelenjar liur dalam mulut akan memproduksi air liur yang dibutuhkan untuk mencampur berbagai makanan di dalam lambung kelak.

8. Olahraga Teratur

Olahraga rutin mampu memperbaiki pencernaan dan mengurangi gejala konstipasi. Tak hanya itu, olahraga juga mampu mencegah terjadinya berbagai kondisi peradangan usus.

Dengan rutin berolahraga, Anda akan merasakan BAB lebih teratur dan minim keluhan pada pencernaan.

9. Dengarkan Tubuh Anda

Ketika Anda sedang emosional atau cemas, Anda akan cenderung tidak memerhatikan apakah sudah merasa lapar maupun kenyang.

Meluangkan waktu untuk merasa rileks dan memerhatikan diri sendiri akan mengurangi gejala gangguan pencernaan.

10. Hentikan Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan buruk yang sering kali tidak disadari memengaruhi kesehatan pencernaan, misalnya adalah merokok dan mengonsumsi terlalu banyak alkohol. Begitu pula makan ketika sudah larut malam.

Posisi tubuh setelah makan pun perlu diperhatikan. Setidaknya beri waktu 3-4 jam setelah makan sebelum berbaring dan tidur agar makanan berpindah dari lambung ke usus kecil.

Perubahan dalam diet dan gaya hidup dapat memperbaiki kesehatan pencernaan apabila Anda sesekali mengalami gejala gangguan pencernaan, maupun gejala yang sudah dialami sejak lama.


Sumber:https://www.klikdokter.com/info-sehat/pencernaan/cara-alami-menjaga-kesehatan-pencernaan,https://bobo.grid.id/read/083482728/5-cara-mudah-menjaga-kesehatan-saluran-pencernaan-setiap-hari?page=all

Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

 

9 Macam Gangguan Pencernaan, Penyebab, dan Cara Mengobatinya



Macam-macam Gangguan Pencernaan

 

Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam memecah makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel. Selain itu, sistem pencernaan juga berfungsi memilah dan membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

 

Gangguan pencernaan adalah gangguan pada saluran pencernaan atau disebut juga saluran gastrointestinal. Saluran tersebut termasuk kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar, kantong empedu, dan pankreas. Beberapa jenis gangguan pencernaan dapat berlangsung singkat dan sembuh dengan perawatan rumahan, sementara kondisi lainnya dapat berlangsung lama dan mungkin membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya. Adapun macam-macam gangguan pencernaan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

 

1. GERD

 

GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan.

 

GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk mengatasinya Anda pun perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

 

  • Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil
  • Tidak langsung berbaring setelah makan
  • Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
  • Meninggikan kepala saat tidur
  • Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau obat penghambat asam

2. Tukak Lambung

 

Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.

 

Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.


3. Batu Empedu

 

Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan. Gejala pada batu empedu meliputi:

 

  • Nyeri kolik
  • Radang kantung dan saluran empedu
  • Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)

 

Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan kondisi:

 

  • Gemuk
  • Berusia lebih dari 40 tahun
  • Perempuan
  • Usia subur
  • Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
  • Sering buang angin

 

Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga operasi.


4. IBS

 

IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir pada feses.

 

Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu diduga berkaitan dengan terjadinya IBS. Penanganan IBS dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

 

  • Menghindari makanan yang memicu gejala
  • Mengurangi stres
  • Makan dalam porsi kecil, mengonsumsi lebih banyak serat
  • Olahraga secara teratur dan istirahat cukup

 

5. IBD

 

Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta penurunan berat badan.

 

Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, respons sistem kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus, bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan laboratorium fecal calprotectin dan dapat diatasi tergantung pada penyebabnya. Perawatan khusus seperti obat-obatan diperlukan untuk:

 

  • Mengurangi peradangan
  • Memblokir respons kekebalan
  • Mengobati atau mencegah infeksi
  • Mengobati diare parah
  • Mengelola nyeri ringan tanpa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)

 

Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengikuti diet rendah serat bila Anda rentan terhadap diare, atau menghindari produk susu jika Anda memiliki intoleran terhadap laktosa. Namun, adakalanya pembedahan juga diperlukan untuk mengobati komplikasi seperti obstruksi usus atau abses.


6. Diare

 

Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang dikatakan menderita diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari disertai tekstur feses yang lebih cair. Adapun penyebab gangguan pencernaan ini bermacam-macam, seperti infeksi rotavirus atau bakteri, efek samping obat, serta perubahan pola makan. Selain peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya termasuk kram perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja.

 

Diare dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada kasus diare parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

 

7. Konstipasi atau Sembelit

 

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air besar. Apabila Anda buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, maka kemungkinan Anda mengalami sembelit. Adapun gejala utamanya adalah tekstur feses keras. Di samping itu, ciri-ciri gangguan pencernaan ini antara lain:

  • Mengejan saat buang air besar
  • Merasa seperti ada penyumbatan di rektum sehingga feses sulit dikeluarkan
  • Merasa tidak tuntas setelah buang air besar
  • Memerlukan bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menggunakan jari tangan atau menekan perut

 

Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa karena pendesakan lumen usus oleh massa organ lain. Memperbanyak asupan serat, cairan, dan olahraga akan membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat mengonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.


8. Wasir atau Hemoroid

 

Wasir atau hemoroid merupakan salah satu dari macam-macam gangguan pencernaan yang lebih sering dialami oleh orang di atas usia 50 tahun. Ini merupakan contoh gangguan pencernaan yang terasa menyakitkan dikarenakan pembuluh darah di saluran anus mengalami pembengkakan.

 

Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk. Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.

 

Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi.

 

9. Penyakit Divertikular

 

Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Anda mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.

 

Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas fisik, penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan dengan sistem imun.





Sumber:https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/9-macam-gangguan-pencernaan-penyebab-dan-cara-mengobatinya,https://bobo.grid.id/read/082429490/contoh-gangguan-pada-sistem-pencernaan-manusia-dan-penyebabnya?page=all



Kamis, 03 Agustus 2023

Sistem Pencernaan Manusia


 Sistem Pencernaan Manusia: Organ, Fungsi, dan Cara Kerjanya


t
erdiri atas organ-organ yang berfungsi untuk mengolah makanan sehingga nutrisinya dapat diserap tubuh.

Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses mekanik serta proses kimiawi atau enzimatis.

Cara kerja proses mekanik adalah mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus, sedangkan proses kimiawi mengubah zat makanan dari bentuk kompleks menjadi sederhana.


Fungsi Sistem Pencernaan Manusia
Fungsi utama sistem pencernaan yakni membantu suplai nutrisi ke dalam tubuh, yang diperoleh dari asupan makanan atau minuman sehari-hari yang dikonsumsi.

Nutrisi yang diambil dari makanan, nantinya dapat memaksimalkan kinerja tubuh secara menyeluruh. Mulai dari memperbaiki sel-sel, regenerasi kulit, hingga sumber energi tubuh.

Tak hanya itu, dengan sistem pencernaan ini manusia bisa membuang zat-zat berbahaya atau limbah yang sudah tidak diperlukan tubuh dalam bentuk feses.

Organ Sistem Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan manusia melibatkan berbagai macam organ-organ di dalam tubuh, yang dimulai dari mulut hingga anus.

Berikut organ pencernaan manusia dan masing-masing fungsinya, dirangkum dari buku IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VIII (2006).

1. Mulut
Di dalam mulut manusia tersusun atas gigi, lidah, air liur, dan kelenjar ludah, yang berfungsi menjalankan proses mekanik dan kimiawi dari makanan supaya bisa masuk ke pencernaan.


2. Kerongkongan (esofagus)
Kerongkongan adalah saluran penghubung antara mulut dan lambung. Di kerongkongan ini, semua minuman atau makanan yang sudah dikunyah akan melaju menuju lambung.


3. Lambung (ventrikulus)
Lambung adalah kantung yang terletak di rongga perut sebelah kiri. Lambung berfungsi memecah makanan agar berubah menjadi seperti bubur. Di dalam lambung, makanan akan bercampur dengan zat asam dan enzim.

4. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian terpanjang di saluran pencernaan manusia. Peran usus halus yaitu memecah sekaligus menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum).


5. Usus besar (kolon)
Usus besar mempunyai panjang sekitar 5-6 meter yang terdiri atas tiga bagian yaitu sekum, kolon, dan rektum.

Sisa makanan yang tidak diserap di usus halus secara perlahan bergerak menuju usus besar dan menjadi feses. Usus ini adalah bagian terakhir atau ujung dari sistem pencernaan.


6. Rektum
Rektum atau disebut juga poros usus merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum menjadi penghubung antara usus besar dengan anus.

Organ ini berguna untuk menampung feses dari usus besar, sampai tiba saatnya dikeluarkan tubuh lewat anus.

7. Anus
Anus adalah lubang tempat saluran pencernaan berakhir, yang menjadi jalan keluarnya feses dari dalam tubuh. Apabila feses telah siap dibuang, maka otot sfingter akan mengatur pembukaan dan penutupan anus.

Cara Kerja Sistem Pencernaan Manusia
Berikut urutan dari cara kerja sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut sampai berakhir di anus.

  1. Manusia mengonsumsi minuman dan makanan, lalu dimasukkan ke dalam mulut untuk dikunyah dan dihancurkan oleh gigi.
  2. Setelah selesai dikunyah, makanan tersebut ditelan dan masuk ke dalam kerongkongan dengan gerakan peristaltik yaitu seperti diremas-remas.
  3. Makanan mulai masuk ke lambung. Di tempat ini, makanan kembali dihaluskan dengan gerakan otot-otot lambung dan diproses secara kimiawi.
  4. Hasil pecahan makanan dari lambung selanjutnya masuk ke usus halus untuk disaring kembali, yaitu memisahkan antara nutrisi dari makanan dan zat sisa.
  5. Setelah nutrisinya diambil, sisa-sisa makanan menuju usus besar dan mengalami pembusukan dan berubah menjadi feses.
  6. Feses terdorong secara lambat dan teratur oleh gerakan peristalsis dan disimpan ke dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus.
  7. Selanjutnya, muncul kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya, feses terdorong keluar lewat anus.Itulah penjelasan tentang sistem pencernaan manusia. Mulai dari fungsi, organ yang terlibat, dan cara kerjanya di dalam tubuh.
sumber:https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6435827/ketahui-organ-sistem-pencernaan-manusia-beserta-fungsinya,https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230308210717-569-922668/sistem-pencernaan-manusia-organ-fungsi-dan-cara-kerjanya


Makanan Sebagai Sumber Energi Manusia


 

Makanan sebagai Sumber Energi bagi Aktivitas Sehari-Hari Manusia


Makanan sebagai Sumber Energi

Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Dengan asupan makanan yang baik dan cukup, kamu dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Zat makanan yang memiliki peran dalam tubuh sebagai berikut.

  1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon. Karbohidrat adalah sumber energi utama dalam metabolisme tubuh. Zat makanan ini dapat menghasilkan 4 kilo kalori dalam 1 gram. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian dan buah-buahan yang rasanya manis.

  1. Protein

Selain berperan penting dalam perbaikan tubuh, protein dapat diurai menjadi energi dalam metabolisme tubuh. Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (terkadang mengandung unsur P dan S). Fungsi protein antara lain, sebagai sumber energi, pembangunan sel jaringan tubuh, dan pengganti sel tubuh yang rusak. Untuk mencukupi kebutuhan protein harian, bahan makanan yang mengandung banyak protein terdapat dalam protein hewani dan nabati. Protein hewani dapat ditemukan dalam daging, ikan, susu, telur dan keju. Sedangkan, protein nabati berada di makanan yang berasal dari tumbuhan, seperti tahu, tempe dan gandum.

  1. Lemak

Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H dan O dan menjadi sumber energi terbesar serta cadangan dengan 1 gram lemak setara dengan 9 kilo kalori. Selain itu, lemak memiliki berbagai fungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K; pelindung organ-organ tubuh yang penting; dan pelindung tubuh dari suhu yang rendah. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak ada dua jenis, lemak hewani dan lemak nabati. Contoh makanan yang mengandung lemak hewani, seperti keju, susu, daging, dan kuning telur. Sedangkan, contoh lemak nabati, seperti kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah alpukat

Tranformasi Energi dalam Sel

Manusia termasuk makhluk hidup heterotrof, yaitu makhluk hidup yang tidak mampu mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik. Energi manusia bersumber dari makanan yang dikonsumsi. Energi ini akan mengalami transformasi mulai dari energi potensial berupa energi kimia makanan menjadi energi panas dan energi kinetik dalam aktivitas makhluk hidup tersebut. Transformasi energi tersebut terjadi di dalam organel yang terdapat dalam sel.

Transformasi energi dalam sel manusia terjadi di organela bernama mitokondria. Mitokondria ialah organel yang terdapat di dalam sel yang memiliki peran dalam proses respirasi sel. Dimana dalam mitokondria, energi kimia digunakan untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak.

Metabolisme Sel

Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi didalam tubuh sel makhluk hidup. Metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Dimana enzim tersebut berfungsi untuk mengarahkan aliran materi melalui jalur-jalur metabolisme dengan cara mempercepat tahapan reaksi secara selektif. Metabolisme pada dasarnya ada dua jenis, reaksi pembentukan sintesis atau anabolisme dan reaksi pengurai atau katabolisme. Manusia tidak dapat melakukan proses sintesis karbohidrat, oleh karena itu manusia memerlukan sumber makanan.

Dalam hal ini, kita perlu mengetahui lebih lanjut mengenai reaksi pengurai untuk menghasilkan energi, yaitu respirasi sel. Respirasi merupakan proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi dihasilkan energi kimia untuk kegiatan kehidupan, yaitu pergerakan dan pertumbuhan.



sumber:https://www.harianhaluan.com/pendidikan/pr-101370053/makanan-sebagai-sumber-energi-bagi-aktivitas-sehari-hari-manusia?page=2,https://lifestyle.okezone.com/read/2022/09/28/298/2676562/begini-tips-siapkan-makanan-sehat-ala-jebolan-masterchef-indonesia

4.Mikroskop


 

Mikroskop – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis, Bagian & Cara Kerja



Mikroskop adalah salah satu alat yang bekerja dengan prinsip cahaya atau disebut sebagai alat optik. Mikroskop biasanya digunakan di dalam laboratorium dan digunakan untuk mengamati sesuatu dengan ukuran yang sangat kecil. Fungsi ini berkaitan dengan istilah ‘mikroskop’ yang kemudian digunakan untuk merujuk pada suatu alat optik.

Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, jenis mikroskop terus mengalami perkembangan sehingga menghasilkan versi yang lebih canggih. Perkembangan mikroskop telah melalui sejarah panjang sebagai alat untuk membantu manusia mengamati obyek mikroskopis.

Pengertian Mikroskop

Umumnya mikroskop dipahami sebagai salah satu alat optik yang digunakan manusia untuk membantu melihat dan mengamati benda yang berukuran sangat kecil. Materi yang diamati menggunakan alat ini tidak memungkinkan untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.

Merujuk pada pengertian umum ini, mikroskop diartikan sebagai alat untuk melihat benda kecil yang berukuran mikro.

Sementara itu secara epistimologis istilah ‘mikroskop’ adalah istilah yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ‘mikro’ yang berarti ‘kecil’ dan ‘scopein’ yang berarti ‘melihat’. Jika kedua kata tersebut digabungkan, mala pengertian mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda berukuran kecil dengan memperbesar bayangan benda tersebut sampai berkali-kali lipat dari ukuran sesungguhnya.

Bayangan benda pada mikroskop dapat diperbesar hingga 40 kali lipat, 100 kali lipat, hingga 1000 kali lipat tergantung lensa yang digunakan. Skala perbesaran tersebut sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang terus menghasilkan inovasi baru dalam bidang sains.  

Sejarah Mikroskop

Mikroskop yang kita kenal saat ini telah mengalami perkembangan sejarah yang begitu panjang. Sejarah mikroskop tidak lepas dari perkembangan alat optik yang menjadi cikal bakal penemuan teknologi yang lebih inovatif, termasuk berbagai macam alat optik sederhana.

1. Optik Permukaan Melengkung

Penerapan sifat optik dari suatu permukaan benda melengkung pertama kali dilakukan oleh Euclid pada tahun 3000 SM, Ptolemy (127-151) dan Alhazan di awal abad ke-11 Masehi. Akan tetapi ketiga orang tersebut sebatas memanfaatkan permukaan optik dalam pemakaian praktis tanpa menerapkan pembesaran optik seperti cara kerja mikroskop.

2. Pemanfaatan Lensa

Pemanfaatan lensa untuk mengamati dan melihat benda berukuran kecil mulai dilakukan sekitar abad ke-16 Masehi oleh dua ilmuwan, yaitu Leonardo da Vinci dan Maurolyco. Berawal dari tahap ini kemudian muncul seorang pria bernama Zacharias Janssen yang berkebangsaan Belanda dan dikenal sebagai Bapak Penemu Mikroskop pada tahun 1950 Masehi.

3. Purwarupa Mikroskop Zacharias Jannssen


Zacharias Jannsen merupakan seorang pembuat kacamata yang bekerja bersama Hans Jannsen. Pasangan ayah dan anak ini berhasil menemukan teknik memakai dua lensa cembung pada satu tabung. Alat optis ini mempunyai kemampuan untuk melihat objek dengan perbesaran mencapai 150 kali lipat dari ukuran sebenarnya.

4. Mikroskop Galileo

Berawal dari prototip yang ditemukan oleh Zacharias Jannsen, kemudian lahir penelitian lain yang dilakukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Galileo memasang beberapa lensa optik di dalam satu tabung timah yang menghasilkan mikroskop optik sederhana. Penemuan tersebut kemudian diberi nama mikroskop Galileo.

Sayangnya alat yang dibuat dari lensa optik tersebut mempunyai kemampuan sangat terbatas dalam melakukan perbesaran suatu objek. Sebab limit difraksi cahaya pada lensa optik ditentukan oleh seberapa panjang gelombang cahaya yang masuk, yaitu 200 nanometer. Sehingga mikroskop hanya bisa mengamati objek yang berukuran lebih kecil dari panjang tersebut.  

5. Penemuan Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723)

Anthony van Leeuwenhoek merupakan seorang pria berkebangsaan Belanda yang berhasil mengembangkan perbesaran mikroskop. Namanya sangat terkenal dalam sejarah mikroskop, meskipun Leeuwenhoek bukanlah seorang ilmuwan melainkan berprofesi sebagai wine tester di kota Delf.Dalam kesehariannya Leeuwenhoek kerap memanfaatkan kaca pembesar untuk melihat serat yang ada pada kain. Namun ia sangat tertarik pada pengamatan benda-benda sekitar sehingga dengan mikroskop sederhana miliknya, Leeuwenhoek sering melakukan pengamatan terhadap air hujan, air sungai, ludah, bahkan feses untuk mengamati objek kecil yang bergerak di dalamnya.

Obyek kecil yang bergerak tersebut kemudian diberi nama ‘animacule’ atau hewan sangat kecil. Leeuwenhoek terus menumpuk lensa dalam jumlah banyak pada lempengan perak sampai akhirnya ada 250 mikroskop yang memiliki kemampuan perbesaran sampai 200 dan 300 kali lipat. Semua hasil pengamatan tersebut ia tulis dan dikirim ke British Royal Society.

Di antara surat yang dikirimkan Leeuwenhoek, beberapa diantaranya memuat animacule yang nantinya akan dikenal sebagai protozoa dan bentuk-bentuk bakteri lain. Pada akhirnya semua hasil penelitian Leeuwenhoek melahirkan cabang ilmu baru yang kita kenal saat ini sebagai mikrobiologi dan membuatnya disebut sebagai penemu ilmu mikrobiologi.

6. Robert Hooke

Robert Hooke merupakan seorang pria berkebangsaan Inggris. Oleh masyarakat setempat ia juga dikenal sebagai Bapak Mikroskop. Hal ini menunjukkan bahwa setiap warga negara yang memberi sumbangsih terhadap perkembangan mikroskop mempunyai versi bapak penemunya masing-masing.

Sumbangan pikiran yang diberikan oleh Robert Hooke terhadap perkembangan mikroskop sangatlah penting. Sebab Hooke melahirkan begitu banyak desain yang digunakan hingga saat ini. Banyaknya desain yang diciptakan Hooke sepadan dengan fakta bahwa lebih dari separuh hidupnya dihabiskan untuk meneliti mikroskop.


7. Mikroskop Abad ke-19

Seiring berjalannya waktu, mikroskop terus mengalami pemutakhiran. Pada pertengahan abad ke-19 mikroskop telah mempunyai desain dan instrumen yang canggih seperti yang umum digunakan saat ini. Negara yang menjadi produsen alat optik ini antara lain Italia, Amerika, Jerman, China, dan Jepang.

Fungsi Mikroskop

Berdasarkan pengertiannya, maka alat optik ini pada dasarnya berfungsi untuk membantu manusia dalam melihat objek berukuran sangat kecil yang tidak bisa diamati oleh mata telanjang. Contoh obyek mikroskopis yang hanya bisa diamati dengan mikroskop antara lain jaringan hewan, tumbuhan, protozoa, bakteri, dan virus.

Akan tetapi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, fungsi mikroskop mulai melebihi dari fungsi dasar tersebut. Bahkan dengan teknologi yang lebih modern banyak penelitian yang menghasilkan jenis mikroskop dengan desain khusus dan digunakan untuk pengamatan objek sangat detail.


Jenis Mikroskop

Secara umum jenis mikroskop yang dikenal dalam dunia sains dan teknologi ada dua macam, yaitu mikroskop optik atau cahaya dan mikroskop elektron. Akan tetapi dalam kenyataannya ada begitu banyak istilah mikroskop yang biasa digunakan untuk merujuk pada suatu jenis tertentu.

1. Mikroskop Cahaya (Optik)

Mikroskop cahaya atau mikrsokop optik adalah jenis yang ditemukan pertama kali dalam sejarah penemuan alat optik ini. Sesuai dengan namanya, prinsip kerja mikroskop cahaya ialah memanfaatkan cahaya sebagai sumber untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk memperbesar bayangan objek yang diteliti.

Cahaya yang digunakan dapat berupa cahaya matahari ataupun cahaya lampu. Pada mikroskop ini terdapat lensa yang berfungsi untuk memusatkan cahaya pada objek yang diamati. Mikroskop cahaya adalah jenis yang paling banyak dijumpai, terutama di sekolah sebagai alat peraga pembelajaran sains.

Umumnya mikroskop cahaya dilengkapi dengan tiga lensa objektif yang dapat melakukan pembesaran. Ketiga lensa objektif tersebut mampu melakukan pembesaran lemah, yaitu 4 dan 10 kali, pembesaran sedang 40 kali, dan pembesaran kuat 100 kali. Selain itu mikroskop juga

mempunyai lensa okuler dengan pembesaran maksimal 10 kali.

Dengan begitu mikroskop cahaya mampu untuk memperbesar bayangan objek sampai 1.000 kali dari ukuran sesungguhnya. Mikroskop cahaya dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan jumlah lensa okuler yang dimilikinya, yaitu monokuler, binokuler, dan trinokuler.

  • Mikroskop Monokuler. Sesuai namanya, jenis ini hanya memiliki satu lensa okuler dan dianggap sebagai desain mikroskop paling tua dan sederhana tetapi banyak digunakan di sekolah. Pengamatan menggunakan jenis hanya menggunakan satu mata, sehingga objek yang diamati fokus terhadap panjang dan lebarnya.
  • Mikroskop Binokuler. Jenis ini mempunyai dua lensa okuler dan bisa digunakan untuk mengamati objek dengan menggunakan dua mata. Mikroskop binokuler juga biasa disebut mikroskop stereo. Jenis ini memiliki kemampuan untuk mengamati objek tiga dimenasi. Rata-rata pemakaian mikroskop ini adalah untuk keperluan laboratorium.
  • Mikroskop Trinokuler. Ciri khas mikroskop trinoluer adalah jumlah lensa yang dimiliki sebanyak tiga buah. Pengamatan objek dilakukan dengan menggunakan dua mata serta bisa dipasang kamera yang terhubung dengan monitor. Mikroskop trinokuler biasa dipakai untuk mempresentasikan suatu objek.  

2. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron adalah mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan dari objek penelitian. Jenis ini memanfaatkan medan magnet untuk menggantikan lensa yang berfungsi memusatkan energi pada objek pengamatan. Dengan kemampuan tersebut, maka jenis mikroskop elektro menjadi yang paling modern dan canggih.

Jumlah perbesaran obyek yang dapat diamati dengan mikroskop elektron sangatlah besar, yaitu mencapai dua juta kali ukuran asli objek pengamatan baik dengan menggunakan metode elektro magnetik ataupun elektro statik.

Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu transmisi elektron dan elektron scanning sebagai berikut:

  • Transmission Electron Microscope (TEM) atau Mikroskop Transmisi Elektron. Mikroskop jenis ini bekerja dengan cara menembuskan elektron pada objek pengamatan, kemudian tampilan obyek tersebut akan tampil pada suatu layar.
  • Scanning Electron Microscope (SEM) atau Mikroskop Elektron Scanning. Jenis mikroskop ini bekerja dengan menghasilkan gambar permukaan, struktur, dan jaringan


Bagian-Bagian Mikroskop

Mikroskop yang kini banyak dipakai di sekolah dan laboratorium tersusun atas berbagai macam bagian. Bagian-bagian tersebut secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bagian optik dan bagian non optik atau lebih dikenal sebagai bagian mekanik.



1. Bagian Optik

Bagian optik pada mikroskop terdiri atas lima unsur yang meliputi lensa objektif, lensa okuler, diagrafma, kondensor, dan cermin. Berikut ini adalah pengertian dan fungsi dari setiap bagian tersebut.

  • Lensa Okuler. Bagian ini terletak paling atas atau berada di ujung mikroskop dan merupakan bagian yang biasanya paling dekat dengan mata saat melakukan pengamatan. Lensa inilah yang membuat seorang pengamat dapat melihat bayangan objek yang diperbesar dari lensa objektif. Beberapa perbesaran lensa okuler antara lain 6 kali, 10 kali, dan 12 kali.
  • Lensa Objektif. Lensa ini merupakan bagian yang terletak paling dekat dekat dengan objek pengamatan. Umumnya mikroskop mempunyai tiga lensa objektif dengan perbesaran 10 kali, 40 kali, dan 100 kali. Saat memakai lensa ini pengamat harus mengoleskan minyak emersi pada objek sebagai pelumas sehingga bayangan nampak lebih jelas. Sebab semakin besar perbesaran, maka obyek semakin dekat dengan lensa.
  • Diagfragma. Bagian ini berada di bawah meja preparat dan berfungsi sebagai pengatur intensitas cahaya yang masuk dan sampai pada preparat atau objek pengamatan.
  • Kondensor. Kondensor merupakan bagian dari mikroskop yang bisa diputar ke atas ataupun ke bawah. Fungsi kondensor yaitu untuk mengumpulkan cahaya matahari yang telah dipantulkan oleh cermin untuk dipusatkan kembali menuju objek yang diteliti.
  • Cermin. Mikroskop mempunyai cermin yang berfungsi menerima dan mengarahkan

2. Bagian Mekanik (Non-optik)

Bagian mekanik pada mikroskop adalah istilah yang ditujukan untuk bagian non-optik. Bagian ini terdiri atas tujuh unsur, yaitu revolver, tabung, lengan, meja benda, pemutar kasar atau makrometer, pemutar halus atau mikrometer, dan kaki atau penyangga.

  • Revolver. Bagian ini adalah tuas penyangga lensa objektif. Fungsi dari revolver ialah untuk mengatur pembesaran pada lensa objektif sesuai keinginan pengamat.
  • Tabung Mikroskop. Komponen tabung merupakan bagian yang fungsinya sebagai penghubung antara lensa objektif dan lensa okuler.
  • Lengan Mikroskop. Lengan adalah bagian yang berperan penting untuk mikroskop, karena selain menjadi rangka, bagian ini juga menjadi tempat yang dipegang oleh pengamat termasuk saat memindahkan mikroskop. Sehingga tangan tidak perlu menyentuh bagian lain, termasuk lensa.
  • Meja Benda. Bagian ini juga disebut meja preparat yang merupakan suatu bidang berukuran kecil pada mikroskop sebagai tempat untuk meletakkan benda yang ingin diamati. Meja benda ini dilengkapi dengan klip atau capit untuk menjepit obyek pengamatan agar tidak bergeser.
  • Makrometer atau Pemutar Kasar. Makrometer adalah tuas putar yang dilengkapi fitur horizontal ataupun vertikal. Fungsi makrometer adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop secara cepat agar objek dapat diamati secara jelas.
  • Mikrometer atau Pemutar Halus. Fungsi mikrometer juga tidak jauh berbeda dengan
  • Mikrometer atau Pemutar Halus. Fungsi mikrometer juga tidak jauh berbeda dengan makromoter, yaitu berupa tuas putar dengan fitur horizontal dan vertikal. Namun secara lebih spesifik mikrometer berfungsi menaikkan dan menurunkan tabung dengan kecepatan lambat agar mendapat gambar objek pengamatan yang lebih fokus dan detail.
  • Kaki Mikroskop merupakan bagian tambahan dan tidak seluruh mikroskop memiliki bagian ini. Kaki tersebut berfungsi sebagai penyangga ketika mikroskop diletakkan di atas bidang yang tidak rata dan sebagai bagian yang dipegang saat dipindahkan. Kaki ini dapat diputar untuk mengatur ketinggiannya agar mendapatkan posisi yang tepat.

Cara Menggunakan Mikroskop

Saat pertama kali membeli mikroskop biasanya telah dilengkapi dengan tuntunan penggunaan. Petunjuk tersebut memuat cara pemasangan bagian-bagian mikroskop, khususnya bagian yang bersifat sensitif terhadap sentuhan hingga cara pemakaiannya.

  • Mikroskop diletakkan di atas meja atau bidang datar dan stabil. Pastikan bahwa media yang ditempati menaruh mikroskop kokoh sehingga tidak mudah bergerak atau goyah.
  • Beberapa jenis mikroskop dapat langsung digunakan dan ada juga yang memerlukan tenaga listrik. Oleh sebab itu jika jenis yang dipakai harus terhubung dengan sumber listrik, maka pastikan kabel mikroskop dapat menjangkau sumber listrik agar mudah dihubungkan.
  • Siapkan objek pengamatan di dekat mikroskop.
  • Saat menggunakan mikroskop, hal pertama yang dilakukan adalah mengendurkan makrometer atau pemutar kasar agar obyek pengamatan dapat diletakkan di atas meja benda atau meja preparat.
  • Atur objek pengamatan dengan cara sedemikian rupa termasuk posisinya, kemudian letakkan objek tersebut di atas meja preparat dan jepit agar tidak bergeser saat sedang diteliti.
  • Setelah objek pengamatan mendapat posisi yang pas, putar revolver untuk mencari pembesaran yang diperlukan untuk melakukan pengamatan objek, seperti pembesaran 4 kali, 10 kali, 40 kali, atau 100 kali.
  • Jika mikroskop menggunakan energi dari cahaya matahari maka atur cermin mikroskop agar cahaya yang diperoleh dapat fokus pada objek penelitian. Akan tetapi jika jenis mikroskop yang digunakan membutuhkan cahaya lampu, maka cukup nyalakan lampu sebagai sumber cahaya.
  • Proses pengamatan sudah bisa dilakukan sampai pada tahap ini. Pengamat dapat mengatur revolver lensa untuk memperoleh perbesaran sesuai yang dibutuhkan. Namun yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah jarak antara lensa objektif dan meja preparat sebaiknya agak jauh agar terhindar dari gesekan.
  • Beberapa mikroskop dengan spesifikasi cukup baik dilengkapi dengan lampu, sehingga pengamat dapat mengatur tingkat pencahayaan mulai dari redup hingga terang.
  • Makrometer dan mikrometer biasanya terdiri atas beberapa unit dalam satu mikroskop. Pemakaian makrometer dan mikrometer yang berada di preparat dapat dilakukan dengan digeser ke kanan atau ke kiri, sedang mikrometer dan makrometer yang terletak di lengan mikrsokop digeser ke atas dan ke bawah.

Perawatan Mikroskop

Mikroskop merupakan alat optik yang sangat sensitif. Oleh karena itu dibutuhkan perawatan hat-hati agar awet dan performanya tetap optimal. Berikut ini adalah beberapa cara merawat mikrokop secara sederhana, yaitu:

  • Ketika membawa mikroskop pastikan posisi tangan kanan digunakan untuk memegang lengan mikroskop dan tangan kiri untuk menopang mikroskop itu sendiri.
  • Pada saat meletakkan mikroskop di atas bidang datar hindari dengan cara mengayun, menggetarkan, apalagi melambungkannya. Begitu pula ketika mengangkat alat optik ini jangan sekali-kali memegang tabungnya sebab beberapa bagian mikroskop akan terlepas jika bagian tersebut diangkat.
  • Setelah memakai mikroskop pastikan membersihkannya dengan teliti agar noda atau jamur tidak tertinggal. Selain itu akan lebih baik jika mikroskop ditutup dengan plastik dan dimasukkan ke dalam kotak penyimpanannya untuk mengindari debu yang dapat menempel.
  • Simpan mikroskop di dalam ruang kering dan sebaiknya diletakkan di dalam lemari yang dilengkapi lampu agar kelembaban bisa terminimalisir. Suhu yang paling baik adalah suhu ruangan yang tidak begitu panas ketika siang hari
  • Lensa mikroskop adalah bagian yang paling sensitif tetapi tetap harus dibersihkan. Gunakan kain yang lembut, kertas lensa, ataupun kapas penghisap yang sudah dibasahi air bersabun, xilol, atau alkohol. Bersihkan lensa secara hati-hati sebab bagian ini rentan terhadap goresan yang dapat mengganggu proses pengamatan.
  • Apabila mikroskop harus dibawa dan menempuh jarak jauh, maka sebaiknya lepaskan semua bagian mikroskop agar terhindar dari kerusakan pada komponennya. Letakkan mikroskop di dalam kotak penyimpanannya.




sumber:https://rimbakita.com/wp-content/uploads/2020/05/bagian-mikroskop.png,dosenbiologi.com,https://www.infolabmed.com/2016/07/antonie-van-leeuwenhoek.html,https://www.penemuanterbaru.com/2015/04/penemu-sel.html,https://www.penemuanterbaru.com/2015/04/penemu-sel.html